Pembinaan Racun Menjadi Obat
(dikutip dari buku "Kisah
Kasih Spiritual
- Wisnu Prakasa")
Mereka yang menghianati kita, telah membuat kita
penderitaan, terlebih-lebih orang-orang dekat kita.Tetapi dibalik perbuatan
yang mereka lakukan terhadap kita, sebenarnya mereka adalah Guru kita juga.
Mengapa demikian ?
Pertama harus dipahami bahwa Siapa yang menanam, dia yang
menuai. Sehingga, segala perbuatan yang mereka lakukan, adalah bibit karma
yang mereka tanam sendiri, dan akan dipetik oleh mereka sendiri pula. Jadi,
apapun perbuatan mereka terhadap kita, mereka sendiri yang akan menuai
buahnya. Sehingga, perbuatan mereka baik buruk atau jelek, mereka yang akan
menjalankannya sendiri, dan tidak berhubungan dengan kita.
Kedua, alamiah dari Welas Asih adalah tulus tanpa kondisi
apapun. Kadang Welas Asih yang kita tanam di sekitar kita, secara tidak
langsung kita juga mengharapkan mereka untuk baik kepada kita. Kita secara
tidak langsung telah timbul suatu pandangan bahwa mereka melakukan seperti
apa yang kita harapkan, juga kita memiliki pandangan bahwa mereka jangan
melakukan seperti apa yang kita kehendaki.
Dengan demikian, secara tidak langsung kita telah masuk
kedalam suatu hubungan yang dibatasi oleh suatu kondisi yang tidak tertulis.
Secara tidak langsung, kita telah menjadikan hubungan kita laksana suatu
kontrak bisnis yang tidak tertulis.
Dalam arti kata: “Saya akan baik kepada siapapun,
asalkan mereka selalu baik kepada saya.”
Hal ini bertentangan dengan pembinaan kita yaitu Welas Asih yang tulus tanpa
kondisi apapun.
Jadi sesungguhnya, bukan suatu masalah dengan apa yang
mereka lakukan atau tidak lakukan terhadap kita, tetapi apa yang telah kita
harapkan dari mereka tidak terpenuhi.
Dengan demikian, apakah kita harus menodai pembinaan dan
rasa Welas Asih yang kita jalani, hanya karena perbuatan orang lain yang
tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan?
Sebaiknya kita harus bersyukur kepada mereka bahwa secara
tidak langsung, mereka sebenarnya telah menunjukan keterbatasan dari welas
asih kita, yang masih memiliki banyak kondisi-kondisi yang tersembunyi.
Secara sengaja atau tidak sengaja, Mereka dengan rela dan iklas menanam
karma buruk, untuk menyempurnakan pembinaan Welas Asih yang kita jalankan.